Rabu, 30 Oktober 2013

Nasehat Sang Guru

Ketika itu disebuah sekolah,ada seorang siswi bernama Eni.

Dia adalah murid siswi yang nakal,dia sering menjahili guru dan teman-temannya, dia sering berkelahi, dia pun ditakuti oleh teman-temannya di skolah. Dan lebih parahnya lagi, Eni itu tidak disukai oleh masyarakat sekitar rumahnya.

Pagi hari disekolah dia sedang asik ngobrol bersama teman-teman akrabnya di depan sebuah kelas,tiba-tiba saja ada seorang murid sebut saja "Eli" yang tidak sengaja menjatuhkan sebuah buku dari tangannya dan menimpa kepala Eni yang sedang asyik ngobrol.

ENI pun marah, dia mendorong-dorong Eli hingga terjatuh, tak puas dengan itu ,Eni juga meludahi Eli dan berkata “dasar anak kurang ajar”.

Hingga ahirnya Eli berlari pergi sambil menangis, teman-teman Eni kasihan kepada Eli, akan tapi mereka pun takut akan kena marah oleh Eni jika membantu Eli.

Tak lama kemudian Eli mengadu ke BK (Bimbingan Konseling) atas apa yang sudah Eni lakukan.
Mendengar pengakuan Eli, guru yang menangani kasusnya akhirnya merasa jengkel dengan Eni.

Tanpa banyak berfikir, guru itu memanggil Eni ke ruang BK, sesampainya di ruang BK Eni langsung dihujani omelan oleh guru BK tersebut, hingga akhirnya dibuatkanlah surat pemanggilan orang tua untuk Eni.

Eni hanya diam membisu,dia tak berani melawan,dia hanya berfikir, ”bagaimana nanti kalau orang tuaku marah gara-gara masalah ini”.

Keesokan harinya Eni tak seperti biasanya yang datang dengan membawa motor sendirian, namun kali ini dia datang dengan seorang laki-laki yang tidak lain laki-laki itu adalah ayahnya.

Kemudian Eni pun masuk keruang BK dengan wajah tegang bersama dengan ayahnya.
Ayah Eni bertanya kepada sang guru,” ada apa sebenarnya ini, kenapa saya sampai dipanggil ke sini ?”.

Guru BK pun menjelaskan panjang lebar kepada ayah Eni.
Setelah mendengar penjelasan guru tersebut, ayah Eni tiba-tiba mengangkat tangannya dan ingin menampar wajah Eni, namun hal itu segera di cegah oleh guru BK.

Guru BK pun memberi nasehat untuk ayah dan Eni.
“Eni,kamu adalah seorang perempuan, perempuan jangan disamakan dengan laki-laki, kamu harus tau, perempuan itu lembut, perempuan itu penyayang, perempuan itu berkorban, perempuan itu harus menjadi sosok yang di kagumi bukan karena kuatnya, cantiknya, atau bentuk fisiknya, namun di kagumi karena akhlak dan agamanya. Maka jadilah perempuan yang seperti itu, yang bila di pandang ia menyejukkan, bila di ingat ia membawa bahagia dalam rindu."

Akhirnnya Eni sadar akan semuanya, diapun menangis sambil meminta maaf kepada ayah,guru,dan teman-temannya.



By : hafidz almada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Logika Kecil Kehidupan

Kita bukanlah hewan predator yang memakan sesamanya. Kita adalah manusia yang bisa berfikir mana yang lawan dan mana yang teman, teman ...