Kamis, 11 Mei 2017

Logika Kecil Kehidupan

Kita bukanlah hewan predator yang memakan sesamanya.
Kita adalah manusia yang bisa berfikir mana yang lawan dan mana yang teman, teman bisa jadi lawan, lawan bisa jadi teman.

Kita ini bukan hewan yang tidak tahu tentang menghargai.
Kita adalah manusia yang bisa berfikir tentang apa itu makna menghargai sesama.

Ingatlah, kita harus berhati-hati saat berjalan dalam hutan,
Karena hewan tidak pernah memandang mangsanya,
Jika ia lapar, kitapun akan di makan, itulah hewan.

Sama halnya dengan tumbuhan yang berada dalam hutan,
Tak semua indah di pandang dan menyejukkan,
Di balik keindahannya terkadang ada yang dapat membuat kita tersakiti bahkan terluka.

Rabu, 10 Mei 2017

KAU KAH YANG LEMBUT ITU ??

Air itu lembut, bahkan kerasnya batu pun bisa ia tembus dari dalam bumi menuju ke permukaan, tak akan bisa kerasnya bebatuan di tembus jika tidak dengan kelembutan dan pengorbanan, air keluar untuk menunjukkan kepada mahkluk hidup akan kelembutannya. 

Kerasnya batu dan lembutnya air merupakan pasangan yg serasi,, air yang mengalir dengan lembutnya ibarat seorang wanita, batu yang keras dan kuat ibarat seorang lelaki.

Hanya air yg mengaliri batu yang tahu, dimana seluk beluk kerasnya batu tersebut, dan hanya seorang istri yang sholehah yg mampu menentramkan hati suaminya.

Air yang mengalir dari sumber yang bersih akan memberikan kekuatan tersendiri kepada batu yang di aliri, dan akan mengaliri anak-anak sungai dengan airnya yang bersih pula.

Pernahkan kita berfikir kalau air mengalir itu, bukanlah kemana air itu akan menuju (lautan),
karena air yang mengalir memiliki tujuan yang lebih suci yaitu membuang kotoran yang merenggut, terkadang memusnahkan kesuciannya masuk ke dalam alirannya kumuh, berkubang bahkan sirna dari bentuknya. 

Ibarat rumah tangga kotoran yang masuk ke air adalah masalah-masalah yang mana harus di buang dan di selesaikan dengan kelembutan serta fikiran yang tenang, tidak dengan kekerasan, batu bertemu dengan batu maka akan hancur, maka dari itu diberilah pasangan batu, yaitu air yang bisa mendinginkan dan menyelimuti kerasnya batu tersebut dengan lembutnya alirannya.

Air tetaplah lembut, lembut dalam pengorbanan, ikhlas dalam pengorbanan, serta menjadi hijab dari gagahnya dan kerasnya bebatuan yang di alirinya.

Kamis, 31 Oktober 2013

DAUN YANG GUGUR


Di sebuah desa,di pagi yang indah dan damai,terbangunlah dari tidurnya seorang lelaki yang bernama sholeh. Ia hidup sebatang kara, hari-harinya di selimuti kesepian dan kesendirian.

Rumah gubuk dipinggir ladang bersama beberapa kambing, dsitulah iya tinggal. Tak lama kemudian sholeh keluar dari rumah untuk mandi di sungai.
Selesainya mandi di sungai, sholeh bersiap-siap pulang kerumah, dan bergegas untuk menggembala kambing.

diperjalanan menuju padang rumput,sholeh bergembira ria sambil memegang tali yang terikat ke kambinya, ia terus berjalan tanpa lelah, perjalanannya masih harus melewati persawahan yang luas, sesampainya ditengah-tengah sawah sholeh tiba-tiba terperosok lubang, tapi ia tak mengeluh, akhirnya dia bangkit dan meneruskan perjalanan.

Di ujung persawahan sholeh yang asyik menuntun kambingnya tiba-tiba dikejutkan dengan kehadiran seekor ular yang menghadangnya, sholeh terkejut, tapi sholeh tidak ingin membunuh atau menyakiti ular tersebut, ia hanya mengusir ular itu dengan sebatang ranting.

Sholeh beristirahat sebentar stelah mengusir ular tersebut. Ia masih kaget akan kejadian itu,sambil menghembuskan nafas secara perlahan,sholeh tiba-tiba termenung sambil berbicara sendiri,”hmm,,perjalanku barusan penuh dengan hambatan dan rintangan,meskipun awalnya senang,tapi tiba-tiba ada saja hal yang mengejutkan.perjalanan tadi seperti perjalanan hidupku ini.ah tapi biarlah,aku masih harus menuju ke padang rumput untuk memberi makan kambingku”.
Bergegaslah sholeh pergi ke padang rumput,tak lama kemudian sholeh sampai ditempat tujuan,diikatnya kambing-kambing itu di sebuah pohon.agak jauh dari pohon tempat dia mengikat kambingnya,terdapat pohon lagi yang amat besar dan rindang,disitulah sholeh beristirahat sambil menggembala kambingnya.
Sambil memandangi langit tiba-tiba terjatuhlah sehelai daun ke tangan sholeh,dia ambil sehelai dau itu,dia pandangi dengan teliti.
Entah apa yang terjadi,tiba-tiba bola matanya berkunang-kunang,dan terjatuhlah airmata dari matanya.
Sambil menangis Sholeh pun termenung dan berkata.
“kasian daun ini,berawal dari kuncup daun yang baru keluar dari rantingnya,lama-lama kuncup itu mekar menjadi daun muda,dia terus tumbuh dan tumbuh hingga dia terpisah dan jatuh dari yang lainnya,daun ini menggambarkan masalaluku,sakit rasanya terpisah dari orang-orang yang kita sayangi,hidup sendiri dengan kebahagiaan yang tak berarti,mengapa semua ini terjadi pada diriku,L.
Daun ini,,kasian sekali kau,seandainya engkau memiliki perasaan dan bisa bicara,mungkin kau akan menangis seperti aku,nasibmu sama dengan aku,terpisan dari orang yang kita sayangi.
Daun,,engkau bisa buatku sadar akan hidup ini.engkau bisa buat aku bahagia diatas kesedihanku,karena engkau bisa menyadarkan aku,kalau aku tak sendiri menjalani hidupku yang seperti ini.
Terimakasih daun,,”
Akhirnya sholeh tersadar,dia menghapus airmatanya,tapi dia masih memandangi daun itu,dan akhirnya dia berniat membawa pulang daun tersebut dan menyimpannya dirumah,karena dia kasihan kapada daun yang jatuh tepat ditangannya itu.
Dan pulanglah sholeh ke rumahnya.



By : hafidz almada


“Diibaratkan Sebuah Durian”

Disuatu hari ada pemuda penjual durian yang menjual duriannya dipinggir jalan,
Dia membawa 10 buah durian dari rumahnya,yang laku  terjual 9 buah durian,
Tinggal 1 buah durian yang belum terjual.

Tak lama kemudian datang banyak pembeli yang ingin membeli duriannya yang terakhir.
Dari sekian banyak orang yang ingin membeli,ada kakek-kakek yang kelihatan sangat membutuhkan buah durian itu.


Pemuda penjual durian tersebut memberikan duriannya kepada sang kakek,
hingga banyak para pembeli lain yang kecewa.

Melihat buah durian yang sangat menggairahkan tersebut,ada beberapa orang yang berniat buruk ingin merebut buah durian dari kakek itu.
Namun kakek itu menjaga buah duriannya dengan baik,dia tak ingin membiarkan buah duriannya direbut orang lain.

Perjuangannya dalam mempertahankan 1 buah durian durian itu tidak sia-sia.
Akhirnya sang kakek bisa membawa buah durian itu pulang kerumah.
Sesampainya dirumah,sang kakek duduk termenung sambil melihat buah duriannya.

Tiba-tiba sang kakek teringat almarhum istrinya yang sangat iya cintai , sambil menangis dan merenung sang kakek melihat buah durian itu, “buah ini sangat indah menurutku,dia seperti almarhum istriku,buah ini diluarnya berduri dan bisa menyakiti orang jika orang tersebut mengganggu, namun isi dalamnya sangat manis yang bisa membuat orang yang memilikinya merasa senang, bahagia, dan bisa memberi kenikmatan tersendiri.”  



By : hafidz almada

Rabu, 30 Oktober 2013

Nasehat Sang Guru

Ketika itu disebuah sekolah,ada seorang siswi bernama Eni.

Dia adalah murid siswi yang nakal,dia sering menjahili guru dan teman-temannya, dia sering berkelahi, dia pun ditakuti oleh teman-temannya di skolah. Dan lebih parahnya lagi, Eni itu tidak disukai oleh masyarakat sekitar rumahnya.

Pagi hari disekolah dia sedang asik ngobrol bersama teman-teman akrabnya di depan sebuah kelas,tiba-tiba saja ada seorang murid sebut saja "Eli" yang tidak sengaja menjatuhkan sebuah buku dari tangannya dan menimpa kepala Eni yang sedang asyik ngobrol.

ENI pun marah, dia mendorong-dorong Eli hingga terjatuh, tak puas dengan itu ,Eni juga meludahi Eli dan berkata “dasar anak kurang ajar”.

Hingga ahirnya Eli berlari pergi sambil menangis, teman-teman Eni kasihan kepada Eli, akan tapi mereka pun takut akan kena marah oleh Eni jika membantu Eli.

Tak lama kemudian Eli mengadu ke BK (Bimbingan Konseling) atas apa yang sudah Eni lakukan.
Mendengar pengakuan Eli, guru yang menangani kasusnya akhirnya merasa jengkel dengan Eni.

Tanpa banyak berfikir, guru itu memanggil Eni ke ruang BK, sesampainya di ruang BK Eni langsung dihujani omelan oleh guru BK tersebut, hingga akhirnya dibuatkanlah surat pemanggilan orang tua untuk Eni.

Eni hanya diam membisu,dia tak berani melawan,dia hanya berfikir, ”bagaimana nanti kalau orang tuaku marah gara-gara masalah ini”.

Keesokan harinya Eni tak seperti biasanya yang datang dengan membawa motor sendirian, namun kali ini dia datang dengan seorang laki-laki yang tidak lain laki-laki itu adalah ayahnya.

Kemudian Eni pun masuk keruang BK dengan wajah tegang bersama dengan ayahnya.
Ayah Eni bertanya kepada sang guru,” ada apa sebenarnya ini, kenapa saya sampai dipanggil ke sini ?”.

Guru BK pun menjelaskan panjang lebar kepada ayah Eni.
Setelah mendengar penjelasan guru tersebut, ayah Eni tiba-tiba mengangkat tangannya dan ingin menampar wajah Eni, namun hal itu segera di cegah oleh guru BK.

Guru BK pun memberi nasehat untuk ayah dan Eni.
“Eni,kamu adalah seorang perempuan, perempuan jangan disamakan dengan laki-laki, kamu harus tau, perempuan itu lembut, perempuan itu penyayang, perempuan itu berkorban, perempuan itu harus menjadi sosok yang di kagumi bukan karena kuatnya, cantiknya, atau bentuk fisiknya, namun di kagumi karena akhlak dan agamanya. Maka jadilah perempuan yang seperti itu, yang bila di pandang ia menyejukkan, bila di ingat ia membawa bahagia dalam rindu."

Akhirnnya Eni sadar akan semuanya, diapun menangis sambil meminta maaf kepada ayah,guru,dan teman-temannya.



By : hafidz almada

Logika Kecil Kehidupan

Kita bukanlah hewan predator yang memakan sesamanya. Kita adalah manusia yang bisa berfikir mana yang lawan dan mana yang teman, teman ...